Pemasaran melalui media sosial merupakan strategi termudah untuk melancarkan pemasaran digital / pemasaran online UKM. Kita bisa melihat dari menjamurnya online shop yang berkembang mulai dari media sosial, karena boleh dibilang, pemasaran sosial media sangat mudah sekali. Hanya dengan memposting gambar produk dan follow / like orang sebanyak - banyaknya. Tapi apakah benar hanya sesederhana itu? Belum tentu. Karena sebenarnya pemasaran dengan sosial media tanpa strategi yang direncanakan, akan membuat pemasar jalan di tempat. Beberapa hal yang butuh diperhatikan oleh UKM dalam mengeksekusi pemasaran sosial media. Pikirkan bagaimana mengumpulkan fans / followerTahap ini yang paling penting, karena tidak akan ada gunanya apabila Anda mempunyai gambar atau bahan yang menarik untuk dibagi, apabila Jumlah Fans / Follower Anda di akun sosial media Anda tidak lebih dari 30 orang. Itu pun belum tentu semua gambar yang Anda post akan dilihat 100% dari 30 orang itu, mungkin saja waktu posting, mereka lagi sibuk sehingga tidak mengecek posting Anda. Memang, yang paling sulit adalah mengumpulkan 1.000 orang pertama Anda, karena untuk mencapai itu, Anda harus mengandalkan segala cara dan media, mulai dari teman, keluarga, sampai membuat program giveaway Berikut saya share kan pengalaman saya dalam mengumpulkan Fans / Follower di Akun Instagram toko istri saya. Seperti yang saya ceritakan, bahwa tantangan terberat dari fase ini adalah mencapai 1,000 orang Follower, dan saya memulainya dengan mem - follow teman/ keluarga atau siapapun, bahkan artis, supaya di daftar notifikasinya, terpampang nama akun saya, dan berharap mereka dapat memfollow kembali akun toko. Hasilnya, tidak sesuai yang diharapkan, hanya sekitar 20% dari mereka yang benar - benar mem-follow kembali akun toko. Selanjutnya, saya menggunakan program giveaway, dimana saya mengumpulkan sekitar 3 - 4 item yang dijual toko Istri, dan saya membuat sayembara untuk menebak total harga dari 3 - 4 item tersebut. Kemudian, kontestan harus me - repost gambar itu di akun kontestan itu sendiri, dengan tujuan supaya teman - teman nya dapat melihat barang yang dijual di toko Istri, dan dibagian caption diharuskan untuk memasukkan Akun toko, supaya kita juga dapat mengetahui bahwa kontestan tersebut sudah mengikuti program tersebut. Hasilnya ? Well, juga tidak sesuai yang diharapkan, karena saya pada akhirnya mengetahui bahwa kebanyakan dari kontestan membuat akun yang khusus untuk mengikuti program giveaway yagn banyak dilakukan di media sosial. Berarti tujuan saya supaya Contoh barang saya dapat dilihat oleh teman - teman kontestan jadinya tidak terlalu berhasil, walaupun ada beberapa kontestan yang benar - benar merupakan akun pribadi, yang kadang - kadang mempunyai ribuan followers. Tentunya, ada teman - teman yang menanyakan kenapa tidak menggunakan jasa Influencer yang banyak terdapat di sosial media. Well, saran saya, sebelum benar - benar menggunakan jasa para Influencer, sebaiknya mengecek apakah follower mereka merupakan target pasar? Yang biasanya saya temui adalah kebanyakan Influencer merupakan cewek cakep, tetapi follower mereka kebanyakan adalah laki - laki, sehingga tidak cocok untuk target pasar toko yang kebanyakan perempuan. Sampai sekarang, saya belum benar - benar menemukan Influencer yang followernya cocok dengan target pasar saya. Kemudian, karena batasan dari Instagram yang memperbolehkan kita memfollow akun lain hanya sampai sekitar 20 -25 akun perhari, maka saya mencoba men-like foto orang lain, yang bukan merupakan follower akun toko, hasilnya dari 100 akun yang saya like fotonya, kebanyakan men - like kembali foto kita, dan ada beberapa orang yang jadinya mem-follow akun kita. Selama berminggu - minggu kemudian, saya men - like foto akun lain yang menarik, yang merupakan target pasar saya, sebanyak - banyaknya. Tetapi, saya mulai memikirkan sampai kapan saya harus tetap melakukan ini? Karena saya mengerti bahwa men - like foto akun lain merupakan kegiatan yang penting, sampai akhirnya saya menemukan suatu program kecil yang dapat membantu foto akun lain secara otomatis, sesuai kriteria dan waktu like yang saya set sendiri. Program berbayar ini yang akhirnya membantu saya secara otomatis men - like foto yang saya sudah terlebih dahulu set kriteria nya. Dan dengan biaya sekitar Rp. 100 ribu (tergantung kurs, karena charge dalam mata uang USD), saya juga mendapat laporan foto akun mana yang sudah dilike. Setidaknya, kita dapat memilih kriteria dari gambar yang akan kita like, sehingga akun kita dapat dilihat oleh pemilik akun yang gambarnya kita like. Perlu dicatat, bahwa saya pribadi tidak menyukai praktek membeli follower / like atas foto kita sendiri, terutama dari follower yang tidak jelas. Walaupun ada beberapa penjual follower / like yang mengklaim bahwa follower yang mereka jual merupakan follower aktif, tapi saya tetap mengatakan tidak ada gunanya membeli follower jenis begini, karena tidak akan ada efeknya pada bisnis Anda. Posting gambar/ konten/ produk secara rutinApabila media sosial Anda tidak sering diupdate, akibatnya follower Anda akan merasa bosan akan konten medis sosial Anda yang isinya itu - itu saja. Jadi sebaiknya posting 1 gambar / content akan sangat menarik. Tidak perlu sekali posting 5 - 6 gambar, yang penting rutin posting setiap harinya ada satu atau beberapa gambar. Anda juga dapat men link beberapa sosial media, sehingga pada saat Anda mempost gambar di satu media sosial, maka gambar tersebut juga akan otomatis terposting di media sosial lainnya. Contohnya, saya men - link akun Instagram saya dengan akun Facebook dan Twitter toko, sehingga sewaktu saya memposting 1 gambar, maka gambar tersebut juga akan muncul di akun Facebook dan Twitter toko. Pikirkan bagaimana untuk berinteraksi dengan follower sambil mengubah jumlah non follower menjadi follower setia Menurut pengalaman saya, apabila ada Follower / non Follower yang bertanya mengenai produk Anda yang Anda masukkan gambarnya di sosial media Anda, alangkah bagusnya apabila Anda tidak menjawabnya di media sosial tersebut, tetapi meminta akun tersebut untuk menghubungi Anda melalui Akun Messenger Anda seperti BBM (Blackberry Messenger), Whatsapp, Line ataupun Wechat. Apabila mereka hanya tanya lalu, kebanyakan tidak akan repot - repot menanyakan melalui akun Messenger Anda. Ini juga berarti secara tidak langsung akan memilih pelanggan yang serius untuk memilih barang. Selanjutnya, sering - sering lah mengganti gambar di Profile akun Messenger Anda, sehingga pelanggan yang pernah membeli /.menanyakan tentang produk akan langsung mengetahui update produk Anda. Usahakan jangan terlalu sering broadcast, karena akan dianggap mengganggu beberapa pengguna.
Mudah mudahan dengan cara yang saya kemukakan di atas, teman - teman dapat lebih mengoptimalkan penggunaan Media sosial sebagai salah satu strategi pemasaran digital usaha UKM Anda. Anda dapat mempelajari bagaimana menggunakan sosial media dengan efektif untuk bisnis Anda melalui E-book Gratis yang saya persiapkan di sini . Yang perlu Anda lakukan hanya memberitahu teman Anda mengenai website ini, dan Anda sudah siap mendownload E book mengenai Instagram dari saya.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Blog Pemasaran DigitalSeluk Beluk Dunia Digital Marketing di Indonesia Arsip
February 2017
Kategori
All
|